JANGAN BIARKAN KERINGAT KEDUA ORANGTUAMU MENGALIR SIA-SIA






SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Proses Pengeluaran
Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia   dibedakan menjadi:
Ø  Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil pencernaan (feses)
Ø  Ekskresi: pengeluaran zat sisa hasil metabolisme (CO2, keringat dan urine)
Ø  Sekresi: pengeluaran getah yang masih berguna bagi tubuh (enzim dan hormon)

Sistem Ekskresi

Adalah sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari dalam tubuh, seperti:
  1. Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernafas
  2. Berkeringat
  3. Buang air kecil (urine)

Alat-alat Ekskresi

Alat-alat ekskresi pada manusia meliputi:
-          Ginjal
-          Hati
-          Kulit
-          Paru-paru

A.   Ginjal (ren)
Ginjal merupakan organ ekskresi yang utama pada manusia. Organ ini berperan penting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh dengan cara mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik, asam basa, ekskresi sisa metabolisme, dan pengaturan hormonal dan metabolisme. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang merah, berjumlah dua buah, terletak di dalam rongga perut bagian dorsal di kedua sisi tulang belakang. Letak ginjal kiri lebih atas dibandingkan letak ginjal kanan 20 - 25%, darah dipompa jantung setiap menit melalui ginjal.
Fungsi Ginjal
Ginjal memiliki fungsi:
-          Menyaring darah sehingga menghasilkan urine
-          Membuang zat-zat yang membahayakan tubuh (urea, asam urat)
-          Membuang zat-zat yang berlebihan dalam tubuh (kadar gula)
-          Mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler
-          Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
Pembentukan Urine
n  Filtrasi darah di dalam glomerulus menghasilkan filtrat glomerulus (urine primer)
n  Urine primer di reabsorsi di dalam tubulus konturtus proksimal untuk menyerap zat-zat yang masih berguna bagi tubuh. Dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder)
n  Urine sekunder di augmentasi didalam tubulus konturtus distal menghasilkan urine
n  Dalam keadaan normal urine mengandung air, urea,amonia, garam mineral, zat warna empedu, vitamin, obat-obatan dan hormon
B.   Hati (hepar)
Hati terletak pada rongga perut bagian kanan. Pada bagian kanan hati terdapat selaput tipis yang disebut kapsula hepatis. Di dalam jaringan hati terdapat pembuluh darah dan pembuluh empedu yang disatukan oleh kapsul hati (Kapsul Glisson). Sel – sel hati bergabung membentuk lobula dan antarlobula dipisahkan oleh ruang lakuna. Sebagai alat ekskresi, hati berfungsi menghasilkan cairan empedu secara terus – menerus. Selain menghasilkan empedu, hati juga berfungsi menyimpan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun, membentuk dan merombak protein, serta membentuk eritrosit pada janin.
Fungsi Hati
n  Hati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa
n  Hati berfungsi:
-          Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
-          Mengatur kadar gula darah
-          Tempat pembentukan urea dari amonia
-          Menawarkan racun
-          Membentuk vitamin A dari provitamin A
-          Tempat pembentukan fibrinogen protrombin
C.   Kulit (integumen)
Hati Merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan merupakan pelindung bagian dalam tubuh. Banyak tidaknya keringat yang dikeluarkan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu lingkungan, emosi, aktivitas tubuh, dan psikologi.
Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai:
-          Mengeluarkan keringat
-          Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia
-          Mengatur suhu tubuh
-          Menerima rangsangan dari luar
-          Mengurangi kehilangan air
Keringat
n  Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari darah di pembuluh kapiler.
n  Keringat dikeluarkan melalui pori-pori (50 mL/jam dalam keadaan normal)
D.   Paru-paru (pulmo)
Paru – paru merupakan alat tubuh yang bertugas mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida (CO2) dan uap air dalam kaitannya sebagai alat ekskresi. Gas karbon dioksida merupakan sisa proses metabolisme dalam jaringan yang diangkut oleh darah ke paru – paru dan berdifusi dalam alveolus.
Oksigen yang masuk ke paru – paru berikatan dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin dalam eritrosit yang mengalir menuju jaringan tubuh. Setelah sampai di sel- sel tubuh, O2 dilepas dari ikatan oksihemoglobin dan keluar menuju jaringan lalu masuk ke sel – sel tubuh. Pada saat yang sama, CO2 dari sel – sel tubuh masuk ke dalam darah. Sebagian kecilnya bergabung dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Kebanyakan CO2 membentuk HCO3- dengan plasma darah. Saat darah masuk ke dalam kapiler paru – paru, HCO3- berubah di dalam eritrosit menjadi H2O dan CO2. CO2 meninggalkan sel eritrosit dan kapiler.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright©2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012 DASHTemplate by : UrangkuraiPowered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.