JANGAN BIARKAN KERINGAT KEDUA ORANGTUAMU MENGALIR SIA-SIA






Cerpen


CINTA SALAH PAHAM
Pagi ini, pagi yang sangat sepi bagi Anti, karena melihat Rika berangkat sekolah dengan Ardi, pria yang disukainya. Hatinya merasa kesepian ditengah keramaian SMAN 1 Gadingrejo.
Sejak detik, menit, jam, dan hari Anti termenung di depan kelas, dengan membelalakan mata dan telinganya Rika mendekati Anti. “pagi-pagi kok sudah duduk termenung?” Tanya Rika kepada Anti. Tetapi Anti tidak bereaksi sedikitpun,
pergilah Ia meninggalkan Rika, keheranan Rika melihat tinggahnya. ”Jangankan menjawab, menoleh dan melihatpun tak mau,”pikir Rika.
            Dari ujung kelas terlihat Septiani berlari terengah-engah menuju Rika yang sedang bingung ditinggal oleh Anti begitu saja. “ika!” begitulah Septi saat memanggil Rika. “Ada apa Sep, kok lari-lari gitu?” Tanya Rika kepada Septi yang sedang terengah-engah setelah berlari menemui Rika, Septi langsung duduk dikursi yang berada disamping kursi Rika. “sekarangkan ada rapat guru,jadi kita pulang lebih cepat. ke kosannya Alvi yuk!, Ajak septi kepada Rika.
            Ditariklah Septi, “Ayo kita ketempat Alvi sekarang!” kata Rika sambil menarik tangan Septi, sampailah mereka di kosan Alvi. Disana ternyata ada Sam dan Ardi yang sedang mengerjakan tugas matematika,
“lihatlah Si Cebol telah datang!” begitulah ledekan Ardi kepada Rika pada saat tiba di depan kosan Alvi. Tertawalah Sam, Alvi, dan Septiani ketika mendengar Ardi memanggil Rika. Sampai-sampai lupa dengan tugasnya mengerjakan tugas matematika. Sebenarnya hanya becanda saja dan bukan merupakan hinaan bagi Rika, Rika bersikap biasa saja dan tidak marah ketika dipanggil begitu oleh Ardi, dan dia memang sudah hafal sifat Ardi, orangnya itu memang begitu, suka meledek.
Memang akhir-akhir ini Ardi sedang dekat dengan Rika, hingga membuat Anti cemburu kepada Rika. Saat Ardi merasa kebingungan mengerjakan tugas tersebut, sampai-sampai dia tidak bisa mengerjakannya, inilah waktu yang tepat untuk Rika membalas ejekan Ardi tadi walau hanya becanda saja. “Ya ampun! Soal mudah seperti ini kamu tidak bisa mengerjakanya?”ejekan Rika kepada Ardi yang sedang bingung dengan tugasnya. Sam, Alvi dan Septi pun tertawa terbahak-bahak, “makanya jangan sering mengejek orang, dibalas kan akhirnya!” Kata Sam sambil mentertawakan Ardi.
            Setelah itu Alvi pun berdiri dan berjalan masuk kedalam kosan, kemudian keluar sambil membawakan makanan dan minuman yang disuguhkan kepada teman-temanya, “Maaf teman-teman aku hanya bisa menyuguhkan air putih dan makanan ringan saja,” Kata Alvi sambil menaruh makanan dan minuman yang di bawa tadi untuk disuguhkan kepada teman-temanya. “naaahh!!…. dari tadi kayak gini kan betah lama-lama disini, hahahaha….” Ujar Sam sambil mencomot makanan yang disuguhkan oleh Alvi.
“huh….kamu sam makanan aja yang ada dipikiran kamu,” tegur Alvi kepada  Sam.
Semuanya langsung menikmati apa yang sudah disuguhkan oleh Alvi kepada teman-temanya.
Siang pun tiba dengan membawa panasnya yang terik di atas ubun-ubun, Anti berjalan melewati jalan depan kosan Alvi, dengan muka ceria, sehingga membuat hari menjadi gelap. “Anti ! cepat kesini, panas-panas begini mau kemana?” Teriak Septiani kepada Anti yang sedang berjalan di depan kosan Alvi. Sam yang berada di samping Septi langsung menegur Septiani, “busyeet…suaramu menggelegar hingga membelah bumi,” kata Sam kepada Septi dengan memegang telinganya.      
Anti pun mampir di kosan Alvi dan kemudian duduk, “ Anti! Kamu kenapa, kok murung gitu?” Tanya Sam kepada Anti, “ tidak ada apa-apa kok,” jawab Anti, walau dalam hatinya sedang terbakar cemburu, cemburu buta, “bener enggak ada apa-apa?” sambil duduk di kursi. Anti bukanya menjawab pertanyaan Septi, tapi malah melihat Ardi dan Rika yang sedang asyik bercanda tawa, kemudian Ardi sok-sokan tahu, alasan Anti murung itu apa, “sebenarnya aku sudah tahu, kenapa kamu murung begitu, tapi aku tidak akan mengatakanya di sini,” kata Ardi sambil memegang tangan Anti yang sedang murung “sok tahu kamu di,” kata Sam dengan menjoglo kepala Ardi. “ iya…kamu kenapa sih, tadi juga waktu aku sapa kamu, kamu malah diam saja?” Tanya Rika kepada Anti.
            “ tolong diam!” jawab Anti kepada Rika yang langsung terdiam hingga tak berdenyut, “kenapa kamu jadi sewot gitu Rika, eh (maaf) masudku Anti?” kata Ardi yang sedang duduk diantara Rika dan Anti.
            Menangislah Anti setelah mendengar perkataan Ardi tadi, “sudah-sudah jangan menangis, bilang saja apa masalahnya, kok jadi ribut begini mumpung masih pada ngumpul,” kata Sam kepada Anti.
            Kemudian Alvi pun angkat bicara, “iya..benar apa kata Sam, bilang saja sih, mungkin kita bisa membantu,” kata alvi. “bilang aja sih Anti, Siapa tahu aku bisa membantu masalah kamu!” Sambung Rika kepada Anti. “Bagus sekali saran kamu, seperti ustadz,” jawab Anti kepada Rika dengan muka murung.
            “Ini ada apa to, kok jadi berantem gini?” tegur Septi dengan memegang pundak Anti. Anti hanya diam,padahal sebenarnya anti berteriak-teriak dalam hati, ingin mengungkapkan perasaanya ketika melihat Ardi dan Rika bercanda tawa.
            Hatinya hancur tersayat-sayat. Lalu, Anti mengungkapkan isi hatinya kepada Ardi di depan teman-temanya dengan perkataan yang tegas tetapi sebenarnya dia sedikit malu. “Aku…..aku…aku sebenarnya suka sama Ardi, aku begini karena melihat Ardi dekat dengan Rika, “sakit hatiku seperti tertusuk-tusuk duri,” kata Anti di depan teman-temanya dengan malu-malu.
            “Anti! Kamu gila ya? Bilang kayak gitu di depan teman-teman, aku malulah,” kata Ardi dengan nada marah. “ Abisnya aku sudah enggak tahan lagi, melihat kamu dekat dengan Rika,” jawab Anti dengan nada nyolot. “Aku tu enggak ada hubungan apa-apa sama Rika, Cuma sekedar teman becandaan saja, ya kan ka?” kata Ardi. “iya benar kita Cuma sekedar bercanda tawa dan hanya sebatas teman,” kata Rika kepada Anti.
            “Betul itu! Kita kan berteman sudah sejak lama, jadi jangan saling salah paham,” sahut Sam . “sudah-sudah,” kata septi, “benar, dengan teman janganlah saling bemusuhan baik di dunia dan di akhirat, kata Alvi sambil duduk mendekati Anti.
            “Rika sama Anti baikkan lagi ya…? Jangan salah paham lagi, gak baik,” ujar Sam sambil mengangkat air minum yang akan diminumnya.
            Akhirnya, Anti dan Rika pun baikan, dan mereka pun menangis dan saling berpelukan. Setelah itu,mereka pergi membeli bakso bersama-sama.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright©2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012 DASHTemplate by : UrangkuraiPowered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.